Perancangan Pengendali
Lampu Melalui Laptop
Berbasis
Mikrokontroler
Disusun oleh:
Nama : Dede suryadi
Kelas :2 CB
Dosen Pembimbing : Ali
Firdaus S.kom M.kom,-
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
TAHUN AKADEMIK 2014/201
A.
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi informasi yang sangat cepat telah memberikan dampak pada globalisasi,
persaingan bisnis, tuntutan pekerjaan, dan tuntutan gaya hidup menjadi semakin
meningkat. Oleh karena itu, untuk mengimbanginya maka manusia menciptakan
alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis serta memiliki ketelitian tinggi
bahkan dapat melampaui ketelitian manusia agar pekerjaan mereka menjadi lebih
mudah. Alat–alat ini bekerja secara otomatis dengan menggunakan perangkat
kontroler.
Sistem
pengendalian merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri.
Banyaknya peralatan, terutama peralatan elektronik yang harus dikendalikan atau
luasnya suatu wilayah (misalnya gedung atau pabrik) yang peralatan–peralatan
elektroniknya harus dikendalikan, sehingga dibutuhkan suatu alat pengendali
yang dapat mengendalikan peralatan-peralatan elektronik tersebut.
Penggunaan
mikrokontroller sebagai unit-unit kendali sudahlah sangat luas. Hal ini
dikarenakan peralatan-peralatan yang dikontrol secara elektronik dinilai lebih
banyak memberi kemudahan-kemudahan dalam penggunaanya. Beberapa peralatan yang
sudah memakai sistem remote control misalnya adalah televisi, air conditioner
(AC), bahkan pada saat ini banyak mobil–mobil yang memakai remote control untuk
membuka dan mengunci pintunya secara otomatis.
B. LANDASAN TEORI
a. MIKROKONTROLER
Mikrokontroler
adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali. Mikrokontroler merupakan suatu alat
elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan
program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.
Mikrokontroller
merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan
elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiah
disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya
banyak memerlukan pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil
dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.3
Dengan
kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer
karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa
dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital
keanalog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan
sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.
b.
MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8
Mikrokontroler AVR ATmega8 merupakan CMOS
dengan konsumsi daya rendah, mempunyai 8-bit proses data (CPU) berdasarkan
arsitektur AVR RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu (siklus) clock
tunggal, ATmega8 memiliki kecepatan data rata-rata (throughputs)
mendekati 1 MIPS per MHz, yang memungkinkan perancang sistem dapat
mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan
c. MIKROKONTROLER ATMEGA8535
Mikrokontroler
ATmega8535 merupakan mikrokontroler 8-bit teknologi CMOS dengan konsumsi daya
rendah yang berbasis arsitektur enhanced RISC AVR. Mikrokontroler AVR
ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap. Mikrokontroler AVR ATmega8535
telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, PWM,
analog comparator, dll.
Arsitektur
ATMEGA8535
1.
Arsitektur
RISC (Reduced Instruction Set Computer).
2.
CPU yang
terdiri atas 32 buah register.
3.
16 MIPS
(Mega Instruction per Second) pada 16 MHZ.
4.
8 Kbytes In-System
Progammable Flash (10000 siklus hapus/tulis).
5.
512 bytes
SRAM.
6.
512 bytes in-System
Progammable EEPROM (100.000 siklus hapus/tulis).
7.
Dua 8 bit
timer/counter dengan Prescaler terpisah.
8.
Satu 16 bit
timer/counter dengan Prescaler terpisah yang dapat digunakan untuk mode compare,
dan mode capture.
9.
4 saluran
PWM.8 terminal, 10 bit ADC.
10. Analog comparator dalam chip.
11. Serial UART terprogram.
12. Antarmuka serial SPI master/slave.
13. Mode Power down dan catu rendah senggang.
14. Sumber interupsi internal dan eksternal.
15. Saluran I/O sebanyak 32 buah yaitu PORT A,
PORT B, PORT C dan PORT D.
d.
Relay
Relay
merupakan suatu komponen elektronika yang bersifat elektronis dan sederhana
serta tersusun oleh saklar, lilitan, dan poros besi. Cara kerja komponen ini
dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan
magnet sekitarnya sehingga dapat merubah posisi saklar yang ada di dalam relay
tersebut, sehingga menghasilkan arus listrik yang besar.
e.
Bahasa Pemrograman C
C adalah bahasa pemrograman yang dapat
dikatakan berada antara bahasa tingkat rendah (bahasa yang berorientasi pada
mesin) dan bahasa tingkat tinggi (bahasa yang berorientasi pada manusia).
Seperti yang diketahui, bahasa tingkat tinggi mempunyai kompatibilitas antara
platform. Karena itu, amat mudah untuk membuat program pada berbagai mesin.
Berbeda halnya dengan menggunakan bahasa mesin, sebab setiap perintahnya sangat
bergantung pada jenis mesin.
f.
Code Vision AVR Compiler
Sebuah mikrokontroler hanya dapat
mengeksekusi sebuah program dalam bahasa mesin. Oleh karena itu, jika sebuah
program ditulis dalam bentuk bahasa tingkat tinggi maka program itu harus
diproses dahulu sebelum dimasukkan ke dalam mikrokontroler. Hal ini merupakan salah
satu kekurangan dari bahasa tingkat tinggi, yaitu perlu waktu untuk memproses
program sebelum program tersebut dijalankan.
Code Vision AVR
Compiler (CVAVR) merupakan kompiler bahasa C untuk AVR. Kompiler ini cukup
memadai karena mudah penggunaannya serta didukung berbagai fitur yang sangat
membantu dalam pembuatan software dalam pemrograman AVR.
g. Proteus
Proteus
adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang juga dilengkapi dengan simulasi
pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik diupgrade ke PCB shingga
sebelum PCBnya di cetak kita akan tahu apakah PCB yang akan kita
cetak sudah benar atau tidak. Proteus mengkombinasikan program ISIS untuk
membuat skematik desain rangkaian dengan program ARES untuk membuat layout PCB
dari skematik yang kita buat. Software ini bagus digunakan untuk desain
rangkaian mikrokontroller. Proteus juga bagus untuk belajar elektronika seperti
dasar2 elektronika sampai pada aplikasi mikrokontroller.
h. EAGLE Layout Editor
EAGLE adalah singkatan dari Easily
Applicable Graphical Layout Editor yang diproduksi oleh Cadsoft. Software
ini berfungsi untuk mendesign schematic rangkaian elektronika, PCB, dan autorouter.
i.
Komponen Pendukung
1.
Resistor : Berfungsi untuk menghambat atau
membagi arus listrik yang melewatinya.
2.
Regulator LM7805 : Fungsi 7805
ini juga untuk menyaring tegangan yang besarnya lebih dari 5v dan diubah ke
tegangan 5v.
3.
LED : Dioda LED digunakan sebagai lampu
indikator dan sebagai display.
4.
Transistor : Transistor jenis digunakan sebagai saklar atau switch yang
dapat menggerakan relay bila teraliri arus listrik.
5.
Dioda : Dioda semi konduktor yang dipakai
pada teknik elektronika pada umumnya digunakan untuk menyearahkan arus listrik
AC menjadi DC.
6.
Electrolytic Capacitor (ELCO) : Elco biasanya berfungsi untuk
menerima aliran listrik dan menyimpannya dalam waktu tertentu.
7.
Kapasitor Keramik : Biasanya
digunakan untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi menuju ke ground.
C.
Analisis Dan
Perancangan sistem
a.
Analisis
Alat
Tujuan
dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari
sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut,
atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan.
Setiap
alat-alat yang baru-baru di temukan biasanya lebih efisien dan lebih memudahkan
pemakainya di bandingkan dengan alat-alat yang lama, akan tetapi alat yang saya
rancang ini sedikit rumit untuk di gunakan karena kita harus menghidupkam lampu
dari laptop. Tapi jika alat ini di kembang kan bisa memudahkan pemakai/penguna
contoh nya kita mengunakan sensor dan menghidup kanya dari remot.
b. Perancangan sistem
Sistem pengendali lampu melalui laptop
dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pengirim (transmitter) dan bagian
penerima (receiver).
Secara
sederhananya data atau perintah yg dikirim oleh laptop kemudian data tersebut
akan masuk kedalam mikrokontroler atmega 8535. Atmega 8535 akan mengolah data
tersebut dan ditentukan akan melalui port yang mana data tersebut keluar sesuai
perintah dari laptop. Data tersebut kemudian akan menuju relay dan menggerakkan
relay sehingga relay akan berfungsi sebagai saklar yang akan menyambung arus
listrik yang melaluinya sehingga mengakibatkan lampu atau alat listrik yang
dikendalikan akan hidup/berfungsi.
Diagram
blok sistem pengendali lampu melalui berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 dapat
dilihat dalam Gambar
D. Perancangan Atau Pembuataan Alat
Setelah sistem manual sudah selesai dibuat
maka hal selanjutnya adalah membuat rangkaian perangkat ini. Perangkat ini
dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
·
Membuat
Rangkaian Downloader Mikrokontroler AVR USBasp
Fungsi
dari rangkain ini adalah sebagai jembatan penghubung antara rangkaian sistem
minimum dengan laptop. Dan downloader juga berfungsi untuk menerima prongram
dari laptop untuk di masukan ke rangkaian sistem minimum atau atmega8535.
·
Bagian
Pengendali
Bagian
Pengendali merupakan bagian paling penting karena bagian ini mengolah segala data yang masuk dan
mengeksekusinya sesuai perintah yang masuk kedalam mikrokontroler ini. Bagian
ini terdiri dari mikrokontroler atmega 8535 dan rangkaian sistem minimalnya
yang sudah dijelaskan diatas.
·
Bagian
Saklar/Penyambung dan Pemutus Arus
Bagian
ini merupakan bagian yang paling dekat dengan lampu atau alat elektronik
lainnya. Bagian ini berfungsi sebagai saklar yang dapat menyambungkan atau
memutuskan arus.
Bagian
indikator tidak kalah pentingnya dari bagian-bagian lainnya. Bagian ini
berfungsi sebagai penanda apakah lampu atau alat elektronik yang dikendali
sedang berada pada keadaan hidup atau mati.
1. Membuat Rangkaian Downloader Mikrokontroler
AVR USBasp
Berikut
ini merupakan skematik rangkaian downloader yang telah di buat.
Komponen elektronik yang
kita butuh kan di sini adalah:
1. AVR atmega8
2. kristal 12 MHz
3. kapasitor 22pF
4. konektor USB dan kabel USB
5. soket IC 14pin 2 buah
6. resistor 10k, 68ohm atau 100 ohm,
2k2, 1K
7. elko 10 uF/16 V dan kapasitor 100nF
8. LED 3 buah
9. housing 5 pin dan 4 pin
10. Dioda zener 3.6 volt 2 buah
a. Membuat Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler Atmega8535
Berikut
ini merupakan skematik rangkaian Sistem Minimum yang telah di buat.
Komponen elektronik yang kita butuh kan di sini
adalah:
1. Ic atmega 8535
2. Crystal 12.0000 mhz
3. Capasitor
4. Soctket 40 pin
5. Tulang ikan
6. Pin header
7. Push button
8. Resistor
9. Led
10. Pcb kosong
b. Membuat Rangkaian Relay
Berikut
ini merupakan skematik rangkaian Relay yang telah di buat.
Komponen elektronik yang kita butuh kan di sini
adalah:
1. Relay
2. Dioda
3. Transistor
4. Capasitor
5. Resistor
6. Led
7. Pcb kosong
E. Perancangan Alat
Jika
semua komponen telah lengkap dan rangkaian relay sudah jadi hal yang harus dilakukan selanjutnya ialah merancang
letak lampunya sebagai berikut ini:
1. Pasanglah stop kontak pada tiap lampu dan juga trafo.
2. Buatlah pengkabelan pada lampu kemudian putuskan salah
satu kabel sambungkan ke kaki output relay.Kemudian sambunglah ke stop kontak.
3. Sambungkan 2 kabel rangkaian relay ke trafo sebesar 9
volt. Trafo ini berfungsi untuk menghidupkan indicator LED dan rangkaian Relay.
4. Kemudian sambungkan stop kontak lampu ke terminal
listrik ke 22o volt. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan arus listrik
sehingga dapat menghidupkan arus listrik.
Untuk
mengontrol lampu dengan relay kta bisa menggunakan PORT A dan Port B dari
system minimum.Program Codevision AVR ini adalah program yang berfungsi untuk
memicu arus ke pin2 PORT sismin untuk menghidupkan lampu dengan bilangan Biner.
Logika dari program ini adalah jika
diberi bilangan Biner 1 maka arus akan mengalir di Port tersebut dan Apabilan
bilangan Biner 0 maka arus tidak akan mengair di Port Tersebut. Maka untuk
membuat program menghidupkan lampu kita hanya perlu memodifikasi logika biner
tersebut pada PORT-PORT yang tersedia di sismin.
F.
Langkah- Langkah Mengisi Program menggunakan
codevision AVR dan ProgISP :
1. Bukalah program CodeVision AVR
2. Klik file lalu pilih New kemudian
pilih projecta lalu klik ok kemudian klik yes
3. Kemudian akan mucul dialog di layar
anda seperti apada gambar dibawah ini lalu pilih AT90,Atiny,Atmega
4.Kemudian edit chip dan clock sesuai
dengan nilai Crystal dipakai pada rangkaian downloader seperti pada gambar
dibawah ini :
5.Lalu klik ports.kemudian setting Ports mana yang mau
kita pakai..untuk menghidupkannya klik pada tombol In dan akan berubah menjadi
Out seperti pada gambar dibawah ini:
6. Kemudian simpan dengan nama file
yang kita inginkan.maka hal yang selanjutnya akan terjadi dan muncul lembar
kerja pada layar anda seperti pada gambar dibawah ini:
7. Kemudian klik menu Build lalu pilih
Build All, tunggulah proses compling hingga selesai.jika selesai maka akan
tampil dilayar anda seperti pada gambar dibawah ini
8. Lalu bukalah program ProgISP seperti
pada gambar dibawah ini :
9.
Selanjutnya Memasukkan Program Ke Rangkaian Sismin:
Sambungkan rangkaian downloader menggunakan kabel printer dan hubungkan
rangkaian downloader ke rangkaian sismin
menggunakan kabel jumper.Lalu hubungkan pin PORT A ke pin Lampu A dan pin Lampu
B ke Lampu beh.dan jangan lupa member jumper ke VCC dan Ground.
Jika telah selesai tersambung dan terdeteksi di laptop bukalah Program
Progisp..kemudian pilih chip ATMEGA8535-16PU. Kemudian klik Load
Flash carilah file yang disimpan dengan extension .hex setelah ketemu kemudian
klik Auto .
Tunggu hingga proses selesai..setelah selesai maka program sudah terisi ke chip
rangkaian sismin dan menggerakkan relay untuk menghidupkan lampu.
Untuk menghapus programmnya dan mematikan lampunya klik erase.
G.
Penutup
a.
Kesimpulan
1.
Mahasiswa sudah dapat mengendalikan sebuah alat
menggunakan relay dan relay dapat mengontrol output sirkuit untuk daya tahan
yang lebih tinggi
2. Relay
berfungsi sebagai proteksi/perlindung yang sangat penting untuk menjaga
kesalahan dalam system diisolasi dan menjaga agar peralatan agar tidak rusak.
3.
Perangkat
ini dapat mengendalikan empat buah lampu atau peralatan rumah tangga
lainya
4.
Perangkat
ini juga belum banyak dijual dipasaran sehingga dapat menjadi peluang dipasaran
jika lebih di kembangkan lagi.
b. Saran
Beberapa
tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan perangkat ini adalah
1. Sekarang perangkat ini mengunakan laptop
sebagai pegendalinya untuk pengembanganya kita bisa menganti pengendalinya
dengan remot atau alat-alat lain.
2. Sekarang alat ini downloader sebagai penghubung
antara laptop dengan mikrokontroler kita bisa menganti nya dengan sensor
seperti sensor cayaha,suara dan lainnya.
Belum ada tanggapan untuk " Perancangan Pengendali Lampu Melalui Laptop Berbasis Mikrokontroler"
Post a Comment